• Agustus 20, 2025

Jakarta, 20 Agustus 2025 – PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) resmi  meluncurkan Program HATMA (seHAT bersaMA) sebagai bagian dari upaya strategis  perusahaan dalam menciptakan budayq lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan  berkelanjutan. Program ini mengusung tagline “Bangun Kebiasaan Sehat, Ciptakan Kinerja  Hebat.”

Program HATMA berawal dari ide inovasi karyawan yang dikembangkan menjadi strategi  pengelolaan SDM perusahaan. Fokusnya adalah intervensi langsung terhadap pola hidup  pekerja melalui pendekatan gizi, olahraga, dan kesehatan mental. Program ini akan diikuti 30  karyawan dari berbagai unit bisnis yang menjalani pelatihan intensif selama enam bulan dengan  dukungan tenaga profesional.

Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menegaskan pentingnya  pengembangan SDM secara holistik. Menurutnya, aspek teknis pekerjaan saja tidak cukup  untuk membentuk SDM unggul, melainkan harus dibarengi dengan kesehatan fisik dan mental  yang prima.

“Kami percaya bahwa penguatan kebugaran dan potensi karyawan melalui program HATMA  akan memperkokoh daya saing PTP Nonpetikemas. Dengan SDM yang andal dan bugar, kami  optimistis dapat terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” kata Indra, Selasa  (20/8).

Senada dengan itu, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko, Bambang Sakti,  menyebut HATMA sebagai langkah strategis menghadapi tantangan industri. “HATMA bukan  sekadar pelatihan kebugaran, melainkan persiapan membangun SDM yang kompeten dan  berdaya saing,” katanya.

Selama program berlangsung, para peserta akan mendapatkan paket pelatihan yang  komprehensif. Mulai dari konsultasi gizi secara intensif melalui grup WhatsApp dan sesi tatap  muka dengan ahli gizi, penyusunan meal plan yang dipersonalisasi, hingga olahraga rutin dua  kali seminggu bersama pelatih pribadi di kantor. Mereka juga mendapat akses ke Mufit Gym  satu kali seminggu.

Tak hanya fokus pada fisik, program ini juga memberikan dukungan terhadap kesehatan  mental. Peserta akan menjalani sesi konsultasi dengan psikolog, pelatihan ketahanan mental,  serta praktik mindfulness untuk menunjang kinerja harian. Selain itu, peserta juga akan  dipantau secara berkala melalui pemeriksaan komposisi tubuh (Body Composition  Measurement/BCM) sebanyak tujuh kali selama program.

Ellen Rumintang, inisiator Program HATMA sekaligus peserta PTP Inovasi 2024, mengaku  bangga melihat gagasannya dapat diimplementasikan menjadi program resmi perusahaan.  “Melihat inovasi ini berkembang menjadi program yang bermanfaat bagi banyak rekan kerja  tentu sangat membanggakan,” ujar Ellen.

Selain itu, Moh Faturrohim , salah satu pekerja yang menjadi peserta program HATMA,  mengaku ikut serta karena ingin memperbaiki kebiasaan hidupnya.

“Saya ikut program HATMA karena sebelumnya kurang memiliki rutinitas olahraga dan tubuh  saya butuh lebih banyak aktivitas fisik. Program ini membuat saya lebih sadar akan pentingnya  menjaga kesehatan, mulai dari pola makan, gizi harian, olahraga rutin, hingga istirahat yang  cukup. Saya juga belajar bagaimana menjaga tubuh tetap bugar dan ideal,” ungkapnya.

Sebagai motivasi, tersedia sistem leaderboard yang diperbarui tiap dua pekan. Peserta dengan  progres terbaik akan memperoleh penghargaan khusus di akhir program.

PTP Nonpetikemas berharap HATMA dapat menumbuhkan budaya hidup sehat di lingkungan  kerja sekaligus menekan risiko penyakit tidak menular di kalangan karyawan.