• Januari 30, 2025

Lampung, Januari 2025 — PT Pelabuhan Tanjung Priok, yang juga dikenal dengan nama  PTP Nonpetikemas, terus berinovasi guna meningkatkan kinerja operasionalnya.  Mengelola 11 cabang pelabuhan, perusahaan ini mencatatkan kemajuan signifikan pada  realisasi kinerja Ton/Ship/Day (T/S/D) di sejumlah cabang, termasuk di PTP Nonpetikemas  Cabang Panjang. Pada tahun 2024, pencapaian T/S/D untuk komoditas General Cargo  melebihi target sebesar 9%, sementara untuk komoditas Curah Cair dan Curah Kering,  keduanya mencatatkan peningkatan lebih dari 5%.  

Sebagai langkah awal untuk tahun 2025, PTP Nonpetikemas Cabang Panjang  menggandeng PT Baskhara Sinar Sakti dalam kemitraan strategis untuk menangani  kegiatan pemuatan Batu Bara yang akan didistribusikan ke pasar domestik dan  internasional. Diperkirakan, potensi kapasitas tahunan dari kegiatan ini dapat mencapai  500.000 ton.  

Anton Hartono, Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang Panjang, menyatakan bahwa  seluruh fasilitas yang ada di cabang ini siap memberikan pelayanan 24/7. Untuk  mendukung kegiatan muat batu bara, pihaknya telah menyiapkan penyandaran kapal  tongkang dengan kapasitas muatan 7.000 hingga 10.000 ton di Dermaga B dan C, dengan  draught kapal 7 hingga 9,5 LWS. Sementara itu, pemuatan kargo ekspor melalui vessel  dengan kapasitas 30.000 hingga 55.000 ton akan dilakukan di Dermaga D (Terminal Curah  Kering) dengan draught kapal 11 hingga 12 LWS.  

“Pengiriman batu bara milik PT Baskhara Sinar Sakti yang sebelumnya dilakukan melalui  jalur darat atau kereta api, hanya mampu mengangkut sekitar 3.000 ton dengan biaya  yang cukup tinggi. Kali ini, PTP Nonpetikemas Cabang Panjang menawarkan solusi dengan  mengalihkan pengiriman melalui jalur laut. Hal ini memungkinkan angkutan hingga 8.000  ton via tongkang dan 55.000 ton via kapal, yang tentunya lebih efisien dalam hal biaya,”  ujar Anton.  

Tidak hanya menyediakan fasilitas sandar kapal, PTP Nonpetikemas Cabang Panjang juga  memiliki lahan penumpukan (stockpile) untuk komoditas batu bara di Pelabuhan Panjang.  Dengan luas lahan 5 hektar dan kapasitas tampung 50.000 ton, fasilitas ini dilengkapi  dengan 1 unit timbangan. Diperkirakan, produksi di lahan penumpukan yang dikelola oleh  cabang ini akan mencapai 500.000 ton pada akhir 2025.  

Fiona Sari Utami, Sekretaris Perusahaan PTP Nonpetikemas, menambahkan bahwa  transformasi teknologi yang diterapkan dalam dua tahun terakhir, melalui sistem PTOS-M  (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose), telah membuat proses operasional  pelabuhan semakin terintegrasi. Sistem ini memudahkan proses monitoring kegiatan  bongkar muat dan rangkaian proses bisnis pelabuhan lainnya, mulai dari transaksi  operasional hingga perencanaan dan kontrol, yang pada gilirannya meningkatkan  produktivitas dan efisiensi waktu.  

“Di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (HSSE), kami menerapkan standar yang ketat  dengan pemenuhan rambu-rambu keselamatan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 

yang wajib, serta pelaksanaan safety briefing dan patroli rutin. Semua ini kami lakukan  untuk mencapai tujuan zero fatality. Budaya ‘Safety is everyone’s responsibility’ kami  tanamkan dalam setiap aktivitas operasional, dengan komitmen terhadap pelayanan  terbaik, PTP Nonpetikemas tetap mengutamakan keselamatan serta ketepatan waktu  dalam setiap proses operasionalnya,” tutur Fiona.  

PTP Nonpetikemas Cabang Panjang dilengkapi dengan dermaga sepanjang 992 meter  dan lapangan seluas 24.292 meter persegi. Fasilitas ini melayani berbagai jenis kargo,  termasuk curah kering seperti batubara, gula mentah, kedelai, pupuk, serta curah cair  seperti CPO, aspal, solar, dan molasses. Sejak transformasi pada akhir 2023, PTP  Nonpetikemas Cabang Panjang semakin meningkatkan kualitas layanannya dengan  dukungan SDM yang tersertifikasi serta peralatan modern, seperti 2 unit Gantry Luffing  Crane (GLC), 4 unit Gantry Jib Crane (GJC), 4 unit hopper, dan 3 unit jembatan timbang.  Selain itu, pelabuhan ini juga memiliki fasilitas Buffer Area untuk kegiatan kapal Ro-Ro.