• Agustus 1, 2025

Jakarta, 1 Agustus 2025 – PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) melalui Cabang  Tanjung Priok berperan penting dalam mendukung operasional Pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia. Di tengah tingginya aktivitas bongkar muat,  PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok menjadi tulang punggung layanan terminal  multipurpose serta memainkan peran vital dalam menjaga kelancaran arus logistik nasional.

“Hingga Semester I 2025, PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok telah melampaui target  RKAP dengan realisasi 110% atau sebesar 7.529.688 Ton/M³. Capaian ini naik 114% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6.555.718 Ton/M³, dengan dominasi  komoditas Curah Kering dan General Cargo,” ujar Budi Utoyo, Branch Manager PTP  Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok.

PTP Nonpetikemas sendiri menargetkan throughput nasional sebesar 53,5 juta Ton/M³ pada  tahun 2025. Untuk mendukung pencapaian tersebut, perusahaan menjalankan sejumlah  inisiatif strategis, seperti modernisasi terminal, penguatan sistem digital melalui Pelindo  Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), serta kemitraan dengan cargo owner  dan shipping line.

“Kami terus memperkuat posisi PTP Nonpetikemas sebagai operator multipurpose terminal  yang adaptif dan kompetitif. Cabang Tanjung Priok adalah salah satu pendorong utama  kinerja nasional, dan kami berkomitmen menghadirkan layanan yang responsif terhadap  kebutuhan industri logistik yang terus berkembang,” jelas Indra Hidayat Sani, Direktur  Utama PTP Nonpetikemas.

Salah satu proyek prioritas yang dijalankan adalah peningkatan layanan curah cair di  Regional 2 Tanjung Priok, termasuk dukungan logistik antar kapal melalui proyek ship-to ship dan shorebase. Selain itu, program kerja sama juga diperluas untuk pengoperasian  dermaga Tersus/TUKS dan layanan untuk LNG, kondensat, dan BBM.

Secara nasional, realisasi kinerja operasional tahun 2024 menunjukkan hasil yang positif,  dengan kontribusi PTP terhadap SPMT Group mencapai 39%, dan total throughput  mencapai 47.046.785 Ton/M³. Khusus untuk layanan general cargo, Cabang Tanjung Priok  mencatat throughput tertinggi di antara seluruh cabang.

“Lebih dari sekadar volume, produktivitas PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok juga  menunjukkan tren yang sangat positif. Hingga Juni 2025, PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung  Priok mencatatkan TSD sebesar 3.320,75 dan menempati peringkat pertama untuk segmen  General Cargo di lingkungan SPMT Group,” tambah Indra.

Lebih lanjut, jika dilihat dalam lingkup SPMT Group, PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung  Priok menempati peringkat pertama dalam realisasi trafik untuk kemasan General Cargo  dan Bag Cargo, dengan total perolehan sebesar 4.696.109 ton/m³. Angka ini mencerminkan

pertumbuhan signifikan sebesar 14,86% dibandingkan tahun lalu. Sebagai operator  multipurpose terminal, PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok secara aktif menangani  berbagai jenis komoditas seperti curah kering (pasir, semen, gula, sulfur, garam), curah cair  (CPO, RBD Olien, PFAD), dan general cargo (gypsum, scrap iron, plywood, coil, mobil, alat  berat, produk baja, dan lainnya). Ragam layanan ini mencerminkan posisi strategis  Pelabuhan Tanjung Priok sebagai simpul utama distribusi nasional.

Untuk menunjang layanan operasional, PTP Nonpetikemas Tanjung Priok dilengkapi dengan  infrastruktur modern: dermaga sepanjang 3.400 meter, gudang seluas 2 Hektar, Area  Lapangan seluas 15 Hektar dan lapangan penumpukan 238.432 m². Fasilitas ini diperkuat dengan 11 unit Gantry Luffing Crane (GLC), 12 unit Overhead Crane, 8 unit Hopper, 8 unit

Grab, 2 unit fender, serta 1 unit forklift dan 9 unit jembatan timbang.

Tak hanya dari sisi fisik, kinerja pelayanan juga didukung oleh SDM tersertifikasi yang  mengedepankan efisiensi, keselamatan, dan ketepatan waktu. Sebagai operator yang telah  berpengalaman lebih dari satu dekade, PTP Nonpetikemas terus berkomitmen  menghadirkan layanan yang andal, aman, dan efisien guna mendukung pertumbuhan  ekonomi nasional dari sisi Pelabuhan.