• Agustus 12, 2025

Jakarta, 1 Agustus 2025 — PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) terus  memperkuat kinerja operasionalnya guna mencapai target throughput tahun 2025. Dengan  mengedepankan layanan terintegrasi dan pemanfaatan teknologi terbaru, PTP Nonpetikemas  optimistis mampu mendorong peningkatan arus barang secara signifikan.

Tahun ini, perusahaan menargetkan throughput sebesar 53,5 juta ton/m³. Untuk  merealisasikan target tersebut, PTP Nonpetikemas mengimplementasikan sejumlah program  strategis, di antaranya modernisasi terminal, kolaborasi langsung dengan pemilik kargo dan  pelaku logistik, penyediaan layanan Port Management Service berbasis Planning & Control  terintegrasi melalui Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), serta  penguatan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment).

Hingga akhir Juni 2025, PTP Nonpetikemas mencatat realisasi throughput sebesar 22.401.788  ton/m³, meningkat 6,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (21.124.424  ton/m³). Kontribusi arus barang tersebut berasal dari empat jenis kemasan utama Curah  Kering: 45%, General Cargo: 27%, Curah Cair: 22% dan Bag Cargo: 6%.

Hingga Semester I 2025, PTP mencatat peningkatan throughput di berbagai jenis kemasan.  Pada General Cargo, tiga cabang teratas adalah Tanjung Priok dengan 4.633.805 ton/m³ (naik  29,81% dari 2024), Banten 416.430 ton/m³ (naik 20,73%), dan Pangkal Balam 29.386 ton/m³  (naik 26,29%). Untuk Bag Cargo, Teluk Bayur mencatat 398.265 ton/m³ (naik 59,32%), Tanjung  Pandan 248.785 ton/m³ (naik 12,61%), dan Tanjung Priok 62.304 ton/m³ (naik 15,86%). Pada  Curah Cair, Jambi mencatat 532.061 ton/m³ (naik 69,64%), Teluk Bayur 1.441.073 ton/m³ (naik  11,11%), dan Panjang 434.661 ton/m³ (naik 33,46%). Sementara itu, Curah Kering mencatat  lonjakan di Pontianak sebesar 965.592 ton/m³ (naik 691%), Cirebon 1.659.230 ton/m³ (naik  18,57%), dan Pangkal Balam 150.347 ton/m³ (naik 77,03%).

Pertumbuhan pada layanan General Cargo didorong oleh peningkatan aktivitas bongkar muat  di Cabang Tanjung Priok, khususnya dari komoditas steel product. Sementara pada Curah Cair,  kontribusi signifikan datang dari Cabang Jambi yang melayani pengapalan kondensat milik PT  Laban Raya Samodra, serta meningkatnya volume minyak goreng milik PT Ligita Jaya yang  ditangani Cabang Teluk Bayur.

Untuk Curah Kering, Cabang Cirebon mencatatkan pertumbuhan positif berkat kegiatan  bongkar muat batubara milik PT Indragarda Paling Gesit, PT Abra Cirebon Sakti, dan PT Eka  Nusa Dwi Sapta. Volume pasir kuarsa milik PT Abra Cirebon Sakti juga mengalami kenaikan.  Sementara itu, kinerja Bag Cargo terdongkrak oleh kelancaran distribusi semen di Cabang  Teluk Bayur dan meningkatnya trafik pupuk kemasan bag produksi PT Pupuk Iskandar Muda.

Realisasi kinerja operasional yang diukur melalui indikator ton ship day (T/S/D) sepanjang  tahun 2024 juga menunjukkan performa yang positif. Hal ini tercermin dari kontribusi PTP

terhadap SPMT Group sebesar 39%, dengan total throughput perusahaan pada tahun 2024  mencapai 47.046.785 ton/m³.

Secara nasional, PTP Cabang Tanjung Priok mencatatkan throughput General Cargo tertinggi  di antara seluruh cabang SPMT Group. Untuk Curah Cair, Cabang Teluk Bayur menempati  posisi ketiga tertinggi. Adapun pada Curah Kering, Cabang Tanjung Priok kembali mencatatkan  kinerja terbaik di lingkungan PTP Nonpetikemas, disusul oleh Cabang Panjang dan Bengkulu.

“Target 2025 kami mencerminkan komitmen terhadap pertumbuhan dan keunggulan. Kami  yakin target ini dapat dicapai melalui modernisasi terminal, ekspansi bisnis, serta penguatan  kolaborasi dengan para pengusaha bongkar muat dan mitra strategis lainnya,” ujar Indra  Hidayat Sani, Direktur Utama PTP Nonpetikemas.