• Januari 3, 2025

Jakarta, Desember 2024 — Sepanjang tahun 2024, PT Pelindo Terminal Petikemas (PTP)  Nonpetikemas terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan terminal  nonpetikemas melalui berbagai transformasi dan inovasi. Fokus utama PTP Nonpetikemas  mencakup layanan curah cair, curah kering, dan kargo umum, yang telah berhasil  memberikan dampak positif bagi efisiensi operasional dan mendukung proyek strategis  nasional. 

Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani mengungkapkan, PTP Nonpetikemas  telah melaksanakan standarisasi, sistemisasi, dan integrasi di seluruh pelabuhan dengan  berlandaskan pada enam pilar utama, yaitu proses, teknologi, alat, HSSE (Health, Safety,  Security, and Environment), infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM). Implementasi  sistem PTOS-M terbukti efektif, mengurangi waktu port stay hingga 33% dari rata2 dari 3 hari  menjadi 2 hari dan meningkatkan keselamatan kerja. 

“Transformasi ini juga membawa dampak positif seperti peningkatan efisiensi operasional,  pengurangan biaya logistik, dan peningkatan keselamatan kerja. Implementasi sistem PTOS M juga memungkinkan layanan operasional berjalan tanpa antrian, meningkatkan efisiensi  dan transparansi,” jelas Indra.  

PTP Nonpetikemas mencatat peningkatan produktivitas operasional hingga November 2024  di berbagai cabangnya berkat transformasi yang telah dilaksanakan. Salah satu pencapaian  terbesar diraih oleh Cabang Tanjung Priok, yang mencatat produktivitas tertinggi pada general  cargo dengan capaian 4.090 T/S/D. Tidak hanya itu, Cabang Teluk Bayur juga menunjukkan  kinerja gemilang dengan capaian curah cair sebesar 116% dari target RKAP hingga November  2024 (6.278 T/S/D dari target 5.399 T/S/D). Sementara itu, Cabang Bengkulu mencatat hasil  mengesankan dengan produktivitas curah cair yang melesat hingga 151% (1.048 T/S/D dari  target 691 T/S/D) dan curah kering yang mencapai 119% (8.226 T/S/D dari target 6.878  T/S/D). Selain itu, Cabang Pontianak turut mencatat kinerja positif dengan capaian 112%  pada kategori curah cair (3.164 T/S/D dari target 2.818 T/S/D), 167% pada kategori curah  kering (953 T/S/D dari target 570 T/S/D), 141% pada kategori general cargo (1.728 T/S/D  dari target 1.219 T/S/D), dan 128% pada kategori bag cargo (549 T/S/D dari target 427  T/S/D). Cabang Jambi mengalami perkembangan yang luar biasa dengan capaian 177% pada  curah cair (1.738 T/S/D dari target 981 T/S/D) dan 542% pada general cargo (3.752 T/S/D  dari target 692 T/S/D). 

“PTP Nonpetikemas juga berperan aktif dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN),  termasuk proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia di  Terminal Kijing. PTP menyediakan layanan logistik untuk bahan baku dan hasil produksi,  memperkuat hilirisasi mineral nasional,” tambah Indra. 

Berbagai pencapaian yang telah diraih PTP Nonpetikemas pada tahun 2024 merupakan  gambaran komitmen PTP Nonpetikemas dalam mendukung pengembangan sektor logistik  dan infrastruktur nasional. Pelayanan perdana petikemas di Ketapang, penanganan proyek 

smelter grade alumina, hingga ekspansi layanan di Terminal Kijing menangani komoditas baru  seperti Caustic Soda Liquid, menunjukkan upaya kami untuk terus berinovasi dan memperluas  cakupan layanan.  

“Kami juga bangga dapat menyediakan layanan shorebase di tiga lokasi strategis Jakarta,  Lhokseumawe, dan Banyuwangi untuk mendukung industri minyak dan gas nasional.  Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras seluruh tim dan dukungan penuh dari mitra serta  pelanggan kami,” jelas Indra. Menatap 2025, PTP Nonpetikemas akan memperluas pasar  dengan strategi terminalisasi di berbagai cabang dan pengembangan layanan shorebase  berstandar internasional.  

Saat ini, PTP telah melayani klien domestik maupun internasional, termasuk seperti  Mubadala, Harbour energy, HCML, Schlumberger dan Kangean energy, Medco energy, MGA.  Selain itu, PTP mengelola enam TUKS, di antaranya TLB Bengkulu, PTBA Teluk Bayur, dan  Musim Mas Jambi, dengan rencana ekspansi lebih lanjut untuk membuka peluang kerja sama  baru. Hal ini juga sejalan dengan grand design strategi untuk peningkatan bisnis non 

petikemas. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat peran terminal multipurpose sebagai  pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah. 

“PTP Nonpetikemas berkomitmen untuk modernisasi terminal melalui berbagai strategi,  termasuk melibatkan mitra seperti PBM, TUKS, dan BUP untuk meningkatkan layanan  dermaga dengan fokus pada efisiensi. Mengutamakan penggunaan alat utama yang lebih  modern dan komitmen penerapan prinsip K3 (Health, Safety & Security), serta  mengoptimalkan fasilitas pelabuhan melalui pemeliharaan aset dermaga dan kontribusi  investasi bersama,” terang Indra. 

PTP Nonpetikemas juga juga mengadopsi prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan  pendekatan berbasis business judgment rule untuk memastikan layanan yang andal, efisien,  dan memuaskan pelanggan. Selain itu, program edukasi kepada shipping line, mitra  bongkar/muat, dan pihak trucking service turut menjadi fokus utama demi menciptakan  sinergi yang lebih baik. 

“Melalui implementasi strategi ini, PTP Nonpetikemas menargetkan peningkatan produktivitas  bongkar muat, pengurangan biaya langsung dan tidak langsung, standardisasi peralatan dan  fasilitas, serta perencanaan serta kontrol yang lebih baik. Terminal multipurpose harus  menjadi pilihan utama dengan standar layanan terbaik, sekaligus mendorong pertumbuhan  ekonomi daerah,” pungkas Indra. 

Sekretaris Perusahaan PTP Nonpetikemas, Fiona Sari Utami menambahkan, sebagai bagian  dari visi jangka panjang, fokus utama PTP 2025 adalah mengurangi Port Stay dan Cargo Stay,  perluasan kerja sama di sektor minyak dan gas, fokus pada terminalisasi di cabang-cabang  strategis, serta investasi signifikan yang dilakukan pada peralatan seperti crane dan conveyor  untuk mendukung proses bongkar muat yang lebih cepat dan efisien. 

Selain itu, PTP Nonpetikemas memastikan layanan pelabuhan berjalan 24/7, termasuk selama  libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Fokus utama tetap pada keselamatan dan ketepatan  waktu, menjamin kelancaran logistik nasional. “PTP Nonpetikemas akan terus berinovasi dan  memperkuat layanannya untuk menjadi mitra terpercaya dalam mendukung pertumbuhan  ekonomi dan industri di Indonesia,” tutup Fiona.